1) Hepaticopsida/Lumut Hati
Seringkah Anda menemukan lumut di tempat
yang basah atau di tempat kering
seperti pada kulit-kulit pohon,
di atas tanah, atau batu cadas? Golongan lumut ini sering hidup di daerah
tersebut.
Gambar tersebut menunjukkan salah
satu contoh species lumut hati yang terkenal. Contoh lumut hati yang lain
adalah Marchantia geminata, Anthoceros natans, Ricceia
natans, dan Marchantia polymorpha. Amatilah bentuk tubuhnya!
Tubuhnya berwujud tumbuhan yang pipih hijau seperti pita yang bercabang-cabang
dan di tengahnya ada urat daun. Permukaan atasnya lebih hijau dibandingkan
dengan permukaan bawahnya, hal ini menunjukkan bahwa lumut tersebut mengandung klorofil.
Sebagian besar lumut hati ini
mempunyai sel-sel yang mengandung minyak. Minyak tersebut berupa kumpulan tetes-tetes
minyak atsiri. Tumbuhnya lekat dengan permukaan tanah yang lembap dengan
ratusan rizoid yang panjang dan halus. Cara perkembangbiakannya sama dengan
lumut pada umumnya, yaitu secara seksual dan tempat anteridium dan arkegonium
terpisah, jadi Marchantiales ini
berumah dua. Pendukung anteridium dinamakan anteridiofor dan pendukung
arkegonium dinamakan arkegoniofor.
Pada tiap lekukan (lobus) terdapat satu
arkegonium yang tumbuh ke arah bawah. Pada saat turun hujan, pembuahan ini akan
terjadi, yaitu oleh percikan air hujan, cairan yang mengandung spermatozoid
terlempar dari anteridium ke arkegoniofor dan terbentuk zigot, kemudian menjadi
sporofit dan terbentuk kapsul sebagai tempat terbentuknya spora, sementara arkegoniofor
akan tumbuh terus memanjang. Spora ini akan jatuh pada tempat yang cocok
sehingga akan berkecambah menjadi protonema yang berupa benang pendek dan
mengandung klorofil dan selanjutnya tumbuh menjadi tumbuhan lumut hati.
Lumut hati juga melakukan
perkembangbiakan secara aseksual dengan pemisahan bagian tubuhnya (fragmentasi)
dan pembentukan kuncup (gemma) pada bagian atas daun, kuncup yang
terlepas tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut hati.
Apa peranan lumut hati bagi
kehidupan kita? Dahulu, lumut ini digunakan sebagai bahan obat penyakit hepar
(hati), tetapi sampai saat ini belum diketahui secara pasti kepentingan ekonomisnya.
Tetapi dapat digunakan sebagai indikator untuk daerah lembap dan basah.
2) Bryopsida/Lumut Daun
Tahukah Anda lumut ini disebut sebagai
lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki
bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut
terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Habitatnya
yang amat luas, dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul dan secara periodik
mengalami masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh.
Dapat tumbuh juga di antara
rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, batang dan cabang pohon, di rawa-rawa,
tetapi di dalam air jarang ditemukan. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya
pun mempunyai struktur yang bermacam-macam. Perhatikan bagian-bagian lumut daun
pada Gambar
Lumut daun merupakan tumbuhan
kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat
pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya.
Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Amatilah batang dan daunnya
dengan menyayat setipis mungkin, kemudian letakkan di objek glass,
tetesi dengan air lalu tutuplah dengan cover glass. Lumut tidak
mempunyai jaringan pengangkut. Inilah yang membedakan lumut dengan tumbuhan
tingkat tinggi, sehingga digolongkan tersendiri.
Pada lumut daun, alat-alat
kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan
dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang
bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika terdapat anteridium dan
arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua jika kumpulan anteridium dan
arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, maka akan
membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di
ujung menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut
juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada
arkegonium, tepi bagian dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan
berbentuk seperti corong.
Apabila ada hujan, air ini sangat membantu
spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk
menarik spermatozoid dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis.
Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang
menjadi embrio kemudian berkembang menjadi sporofit.
Karena sporofit yang ada di dalam
arkegonium terus tumbuh membesar dan memanjang, maka arkegonium lama kelamaan
akan robek dan akan membentuk tudung (kaliptra) pada bagian atas sporofit.
Bagian atas sporofit ini akan terus membesar dan membentuk kapsul/sporangium.
Kapsul yang telah masak memperlihatkan susunan yang khusus, yaitu berbentuk
seperti tabung silindris dan pada puncaknya mempunyai penutup yang disebut operculum,
di bawah operculum terdapat gigi peristom jika dalam keadaan lembap akan menutup
sehingga spora tidak bisa keluar. Apabila keadaan kering atau kapsul sudah
masak, maka gigi peristom akan membuka menghadap ke luar dan operculum terlepas
sehingga spora akan keluar.
Gigi peristom juga mempunyai
tangkai yang disebut seta. Seta ini akan mengangkat kapsul ke atas,
sehingga spora yang akan dikeluarkannya mudah tertiup angin dan tersebar ke
mana-mana. Spora tersebut bila jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi
protonema, tumbuh tunas-tunas dan menjadi tumbuhan lumut.
Contoh species lumut daun yang terkenal
adalah Sphagnum sp. Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang
membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas
sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang
membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium
pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Peranan Lumut bagi Kehidupan
Sebenarnya apakah peranan lumut bagi
kehidupan kita? Sepintas kita melihat lumut seperti tidak ada manfaatnya bagi
kehidupan kita. Terlebihlebih jika lumut tumbuh di kamar mandi atau di
tembok-tembok rumah yang dapat menyebabkan pemandangan menjadi tak sedap.
Sebenarnya lumut pun ada manfaatnya, amatilah lumut yang tumbuh di atas
batubatuan! Lumut yang hidup di atas batu-batuan lama kelamaan akan menyebabkan
batu hancur menjadi tanah karena
rizoidnya dapat menembus permukaan batuan tersebut. Selanjutnya, secara
bertahap akan membentuk tanah yang baru sebagai tempat untuk tumbuh tanaman
lainnya, karena inilah lumut disebut sebagai vegetasi perintis.
Lumut yang hidup di hutan-hutan atau di
atas permukaan tanah dapat mencegah erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu
menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau. Lumut yang
sudah mati pun dapat dimanfaatkan menjadi penambat zat organik dalam tanah
sehingga tanah tersebut akan menjadi subur dan cocok untuk tumbuhan lainnya.
Beberapa jenis lumut sudah dapat dimanfaatkan, misalnya Marchantia sebagai
obat penyakit hati, Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan
bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar