Minggu, 01 Mei 2016

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes merupakan salah satu hukum fisika yang masih berhubungan dengan tekanan hidrostatis. Hukum Archimedes membahas tentang gaya apung atau gaya ke atas dan gaya berat suatu benda terhadap fluida ztau zat cair tempat benda itu berada.

Bagaimana asal mula penemuan hukum Archimedes ?
Arcimedes adalah seorang insinyur dan ilmuwan berkebangsaan Italia yang hidup pada 2 abad sebelum masehi. Pada saat itu raja memerintahkan Arcimedes untuk melakukan penyelidikan apakah mahkota yang digunakan raja terbuat dari logam asli atau logam palsu dengan syarat tidak merusak mahkota tersebut. Archimedes mendapat inspirasi ketika sedang berendam. Ketika Archimedes masuk ke dalam bak air untuk berendam ada sebagian air yang keluar dari bak tempat ia berendam. Dari situlah Archimedes mendapat ide lalu berteriak “eureka” yang artinya aku menemukan. Untuk mengekspresikan kegembiraannya Arhimedes langsung berlari keluar rumah tanpa memakai sehelai kainpun yang menutupi tubuhnya.

Archimedes membuat kesimpulan bahwa “apabila seluruh atau sebagian permukaan benda dimasukkan atau dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda tersebut akan mengalami suatu gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang dipindahkannya” pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan bunyi hukum Archimedes.

Hukum


Archimedes dirumuskan :



Akibat bunyi hukum Archimedes tersebut maka ketika suatu benda dimasukkan ke dalam suatu zat cair, benda tersebut mungkin akan terapung atau berada di atas permukaan zat cair. Benda juga dimungkinkan akan melayang yaitu berada ditengah-tengah zat cair atau benda akan tenggelam yaitu berada di dasar zat cair. Kapan dan mengapa benda dapat terapung, melayang dan tenggelam ? berikut urainanya :
a. Benda akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair tempat benda tersebut berada.
Contoh : gabus akan terapung di atas permukaan ar karena massa jenis gabus lebih kecil dari massa jenis air.
b. Benda akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair tempat ia berada.
Contoh : telur ayam akan melayang jika dimasukkan ke dalam air garam karena massa jenis telur ayam sama dengan massa jenis air garam.
c. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair tempat benda tersebut berada.
Contoh : paku akan tenggelam ketika dimasukkan ke dalam air karena massa jenis paku lebih besar daripada massa jenis air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar